Senin, 31 Maret 2014

Padang Lamun

Lamun


Apakah lamun itu?

Lamun adalah tumbuhan tingkat tinggi (Angiospermae) yang telah beradaptasi untuk dapat hidup terbenam di air laut. Dalam bahasa Inggris disebut seagrass . Istilah seagrass hendaknya jangan dikelirukan dengan seaweed yang dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan sebagai rumput laut yang sebenarnya merupakan tumbuhan tingkat rendah dan dikenal juga sebagai alga laut.

Secara struktural lamun memiliki batang yang terbenam didalam tanah, disebut rhizom atau rimpang.  Rimpang dan akar lamun terbenam di dalam substrat yang membuat tumbuhan lamun dapat berdiri cukup kuat menghadapi ombak dan arus.

Lamun memiliki dua bentuk pembungaan, yakni  monoecious (dimana bunga jantan dan betina berada pada satu individu) dan dioecious (dimana jantan dan betina berada pada individu yang berbeda). Peyerbukan terjadi melalui media air (penyerbukan hydrophyllous).

Padang lamun adalah ekosistem perairan dangkal yang didominasi oleh lamun.  Pada ekosistem ini banyak ragam biota yang hidup berasosiasi dengan lamun.
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji satu (monokotil) dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah. Jadi sangat berbeda dengan rumput laut (algae) (Wood et al. 1969; Thomlinson 1974; Azkab 1999). Lamun dapat ditemukan di seluruh dunia kecuali di daerah kutub. Lebih dari 52 jenis lamun yang telah ditemukan. Di Indonesia hanya terdapat 7 genus dan sekitar 15 jenis yang termasuk ke dalam 2 famili yaitu : Hydrocharitacea ( 9 marga, 35 jenis ) dan Potamogetonaceae (3 marga, 15 jenis). Jenis yang membentuk komunitas padang lamun tunggal, antara lain : Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodoceae serulata, dan Thallasiadendron ciliatum. Dari beberpa jenis lamun, Thalasiadendron ciliatum mempunyai sebaran yang terbatas, sedangkan Halophila spinulosa tercatat di daerah Riau, Anyer, Baluran, Irian Jaya, Belitung dan Lombok. Begitu pula Halophila decipiens baru ditemukan di Teluk Jakarta, Teluk Moti-Moti dan Kepulaun Aru (Den Hartog, 1970; Azkab, 1999; Bengen 2001).

      Lamun, merupakan bagian dari beberapa ekosistem dari wilayah pesisir dan lautan perlu dilestarikan, memberikan kontribusi pada peningkatan hasil perikanan dan pada sektor lainya seperti pariwisata. Oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian khusus seperti halnya ekosistem lainnya dalam wilayah pesisir untuk mempertahankan kelestariannya melalui pengelolaan secara terpadu. Secara langsung dan tidak langsung memberikan manfaat untuk meningkatkan perekonomian terutama bagi penduduk di wilayah pesisir.

      Habitat lamun dapat dipandang sebagai suatu komunitas, dalam hal ini padang lamun merupakan suatu kerangka struktural yang berhubungan dalam proses fisik atau kimiawi yang membentuk sebuah ekosistem. Mengingat pentingnya peranan lamun bagi ekosistem di laut dan semakin besarnya tekanan gangguan baik oleh aktifitas manusia maupun akibat alami, maka perlu diupayakan usaha pelestarian lamun melalui pengelolaan yang baik pada ekosistem padang lamun.

     Padang lamun merupakan ekosistem yang tinggi produktifitas organiknya, dengan keanekaragaman biota yang cukup tinggi. Pada ekosistem, ini hidup beraneka ragam biota laut seperti ikan, krustasea, moluska ( Pinna sp, Lambis sp, Strombus sp), Ekinodermata ( Holothuria sp, Synapta sp, Diadema sp, Arcbaster sp, Linckia sp) dan cacing ( Polichaeta) (Bengen, 2001).

     Secara ekologis padang lamun memiliki peranan penting bagi ekosistem. Lamun merupakan sumber pakan bagi invertebrata, tempat tinggal bagi biota perairan dan melindungi mereka dari serangan predator. Lamun juga menyokong rantai makanan dan penting dalam proses siklus nutrien serta sebagai pelindung pantai dari ancaman erosi ataupun abrasi (Romimohtarto dan Juwana, 1999).

      Ekosistem Padang Lamun memiliki diversitas dan densitas fauna yang tinggi dikarenakan karena gerakan daun lamun dapat merangkap larva invertebrata dan makanan tersuspensi pada kolom air. Alasan lain karena batang lamun dapat menghalangi pemangsaan fauna bentos sehingga kerapatan dan keanekaragaman fauna bentos tinggi.

      Daerah Padang Lamun dengan kepadatan tinggi akan dijumpai fauna bentos yang lebih banyak bila dibandingkan dengan daerah yang tidak ada tumbuhan lamunnya. Menurut Romimohtarto dan Juwana (1999) ekosistem lamun memiliki kerapatan fauna keanekaragaman sebesar 52 kali untuk epifauna dan sebesar 3 kali untuk infauna dibandingkan pada daerah hamparan tanpa tanaman lamun.
Mengapa lamun itu penting?

Lamun  mempunyai peran penting ditinjau dari beberapa aspek:
  • Keanekaragaman hayati: Padang lamun memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.  Indonesia diperkirakan memiliki 13 jenis lamun.  Selain itu padang lamun juga merupakan habitat penting untuk berbagai jenis hewan laut, seperti: ikan, moluska, krustacea, ekinodermata, penyu, dugong, dll.
  • Kualitas air: Lamun dapat membantu mempertahankan kualitas air.
  • Perlindungan: Lamun dapat mengurangi dampak gelombang pada pantai sehingga dapat membantu menstabilkan garis pantai.
  • Ekonomi: Padang lamun menyediakan berbagai sumberdaya yang dapat digunakan untuk menyokong kehidupan masyarakat, seperti untuk makanan, perikanan, bahan baku obat, dan pariwisata.
Apa saja ancaman terhadap lamun?

Seperti ekosistem terumbu karang dan mangrove, padang lamun juga mengalami degradasi lingkungan dan presentasi tutupannya juga terus munurun.  Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya tekanan terhadap padang lamun:
  • Perubahan fisik dasar laut, seperti erosi, sedimentasi, dan pelumpuran yang mengurangi wilayah dan kepadatan tutupan padang lamun;
  • Kekeruhan yang mempengaruhi kapasitas fotosintesis dan pertumbuhan pada lamun;
  • Metode penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, seperti trawl;
  • Penangkapan ikan berlebih yang dapat menurunkan tingkat keragaman hayati di ekosistem padang lamun.
Tanpa intervensi yang efektif dan terintegrasi, kecenderungan degradasi pada ekosistem padang lamun dan biota yang berasosiasi dengannya akan terus merosot.

Apa saja akar permasalahan dalam pengelolaan padang lamun?
  • Kurangnya pemahaman dan kepedulian masyarakat akan pentingnya ekosistem padang lamun;
  • Kondisi kemiskinan masyarakat pesisir;
  • Terbatasnya alternatif penghasilan untuk masyarakat lokal;
  • Belum adanya pengelolaan padang lamun yang terintegrasi;
  • Kelemahan hukum dan upaya penegakannya.
Jenis-jenis Lamun di Indonesia
Cymodocea rotundata
Local: Settu
English: Round tippes seagrass
Salah satu spesies dominan di mintakat intertidal; salah satu spesies pionir;
diketahui sebagai makanan duyung di Kawasan Timur Indonesia
Cymodocea serrulata
Local: Settu
English: Toothed seagrass
Enhalus acoroides
Local: Settu pita
English: Tropical eelgrass
Halophila decipiens
Local: Settu kelor
English: Veinless spoon-grass
Halophila minor
Local: Settu
English: Small spoon-grass
Halophila ovalis
Local: Settu kelor
English: Spoon-grass
Halodule pinifolia
Local: Settu kawat
English: Fiber-strand seagrass
Halophila spinulosa
Local: Settu pakis
English: Curled-base spoon-grass
Halodule uninervis
Local: Settu kawat
English: Fiber-strand seagrass
Syringodium isoetifolium
Local: Settu
English: Syringe grass
Thalassodendron ciliatum
Local: Settu kipas
English: Woody seagrass
Thalassia hemprichii
Local: Settu
English: Dugong grass
KLASIFIKASI :.


     Lamun termasuk dalam subkelas Monocotyledonae dan merupakan tumbuhan berbunga (kelas Angiospermae). Secara lengkap klasifikasi beberapa jenis lamun yang terdapat di perairan pantai Indonesia (Phillips dan Menez,1988) adalah sebagai berikut :

      Divisi : Anthophyta
          Kelas : Angiospermae
            Subkelas : Monocotyledonae
                Ordo : Helobiae
                  Famili : Hydrocharitaceae
                    Genus : Enhalus
                      Species :  Enhalus acoroides
                    Genus : Halophila
                      Species : Halophila decipiens
                                     Halophila ovalis
                                     Halophila minor
                                     Halophila spinulosa
                    Genus : Thalasia
                      Species : Thalasia hemprichii
                  Famili : Cymodoceaceae
                    Genus : Cymodocea
                      Species : Cymodocea rotundata
                                      Cymodocea serrulata
                    Genus : Halodule
                      Species : Halodule pinifolia
                                      Halodule uninervis
                    Genus : Syringodium
                      Species : Syringodium isoetifolium
                    Genus : Thalassodendron
                      Species : Thalassodendron ciliatum

      Tumbuhan lamun terdiri dari akar rhizome dan daun.Rhizome merupakan batang yang terpendam dan merayap secara mendatar dan berbuku-buku.Pada buku-buku tersebut tumbuh batang pendek yang tegak ke atas,berdaun dan berbunga. Pada buku tumbuh pula akar (Nontji,1993). Lamun memiliki daun-daun tipis yang memanjang seperti pita yang mempunyai saluran-saluran air (Nybakken, 1992). Bentuk daun seperti ini dapat memaksimalkan difusi gas dan nutrien antara daun dan air, juga memaksimalkan proses fotosintesis di permukaan daun (Philips dan Menez, 1988).
      Daun menyerap hara langsung dari periran sekitarnya, mempunyai rongga untuk mengapung agar dapat berdiri tegak di air, tapi tidak banyak mengandung serat seperti tumbuhan rumput di darat (Hutomo,1997). Sebagian besar lamun berumah dua,artinya dalam satu tumbuhan hanya ada jantan saja atau betina saja.Sistem pembiakannya bersifat khas karena melalui penyerbukan dalam air (Nontji, 1993).

Selasa, 09 Juli 2013

Laut Integritas Nasional


 Kata archipelago sering diterjemahkan sabagai “kepulauan” yaitu berupa kumpulan pulau yang dipisahkan oleh permukaan air laut. Sesungguhnya ada perbedaan pengertian yang fundamental antara kepulauan dan archipelago. Kepulauan diartikan sebagai kumpulan pulau, sedangkan istilah archipelago berasal dari bahasa Latin “archipelagos” yang berasal dari kata archi yang berarti utama dan pelages yang berarti laut, sehingga memiliki arti “laut utama”. Konsep archipelago state yang dikembangkan Indonesia yang mengacu kepada makna kepulauan “harus diganti dengan

konsep negara bahari”, yaitu negara laut yang memiliki banyak pulau.
Sebagai Negara bahari, Indonesia tidak hanya memiliki satu “laut utama” atau heartsea setidaknya ada tiga laut utama yang membentuk Indonesia sebagai sea system yaitu Laut Jawa, Laut Flores dan Laut Banda.
Dalam peta terlihat bahwa wilayah Indonesia terdiri dari kepulauan besar dan kecil yang jumlahnya belasan ribu. Banyak di antara pulau-pulau tersebut dipisahkan oleh selat dan laut yang jaraknya ratusan bahkan ribuan kilometer. Misalnya, jarak antara Pulau Sumatra dan Sulawesi, Maluku dan Papua, lebih dari 2000 km. Begitu juga jarak antara Kepulauan Nusa Tenggara di selatan dan Kepulauan Sangir Talaud di ujung paling utara lebih dari 2000 km. Pulau-pulau besar dan kecil tersebut dihuni oleh berbagai suku bangsa yang masing-masing memiliki keragaman etnis dan budaya.
Mengapa Islam yang berkembang di Indonesia menjadi faktor yang mempercepat proses integrasi bangsa Indonesia? Jawaban terhadap pertanyaan ter sebut dapat dilihat secara etis, kultural, historis, dan ideologis. Secara etis, ajaran Islam tidak mengakui adanya perbedaan golongan dalam masyarakat. Dapat dikatakan bahwa etika Islam bersifat demokratis karena agama Islam tidak mengenal strata sosial. Bagi penganut Islam, semua orang yang menganut Islam dianggap sebagai saudara dan memiliki kedudukan yang sama. Cara pandang seperti ini dipraktekkan oleh para pedagang Islam di seluruh Nusantara, dalam pergaulan di kota-kota pelabuhan Nusantara. Di kota-kota dagang pe nting Nusantara, seperti Malaka, Pasai, Banten, Cirebon, Tuban, Demak, Makassar, Ambon, dan lain-lain terjadi hubungan yang egaliter (berada dalam posisi yang sama). Misalnya, para pedagang yang berada di Malaka, Banten, dan lain-lain menganggap para pedagang Islam yang berasal dari berbagai daerah dan suku bangsa Indonesia sebagai saudara. Terjadilah keterikatan di
antara mereka dan perasaan sebagai saudara. Perbedaan-perbedaan latar belakang suku, adat-istiadat, bahasa, tradisi, dan lain-lain menjadi tidak begitu penting karena semuanya merasa berada dalam satu pandangan dan kedudukan yang sama. Mereka
merasa bersatu karena pandangan mereka yang sama tersebut.   
   
Kondisi geografis kepulauan Indonesia merupakan salah satu faktor yang paling sulit dalam membentuk kesatuan Nusantara. Kesulitan itu akan bertambah besar dengan keanekaragaman suku bangsa yang memiliki adat istiadat dan bahasa berbeda yang tinggal di pulau-pulau yang terpisah itu. Oleh karena itu, makna integrasi bagi bangsa Indonesia merupakan hal yang paling penting.
Istilah integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah integrasi mempunyai arti pembauran/penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh / bulat. Istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri,meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional, tarian nasional,perusahaan nasional. Hal-hal yang menyangkut bangsa dapat berupa adat istiadat, suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya,wilayah/daerah dan sebagainya. Sehubungan dengan penjelasan kedua istilah di atas maka integritas nasional identik dengan integritas bangsa yang mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek  egara budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan identitas nasional atau bangsa  yang harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa.Integritas nasional sebagai suatu konsep dalam kaitan dengan wawasan kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan pada aliran pemikiran/paham integralistik.
Pengertian integrasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pembawaan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat antara komponen-komponen dan lingkungan. Dalam suatu proses interaksi ketiga komponen saling berhubungan melalui proses asosiatif dan disosiatif. Proses asosiatif terjadi melalui akomodasi – kerjasama – koordinasi – asimilasi. Sedangkan proses disosiatif terjadi apabila di dalamnya terdapat persaingan dan pertentangan.
Setiap negara akan selalu menghadapi permasalahan integrasi nasional. Kondisi masyarakat, geografi dan bentuk negara merupakan negara-faktor yang membedakan setiap masalah integrasi nasional suatu negara. 
  1. Masalah-masalah yang dihadapi suatu negara dalam mewujudkan integrasi nasional diantaranya adalah: cara pandang yang berbeda tentang pola laku duniawi dan cara untuk mencapai tujuan.
  2. kondisi masyarakat majemuk, yang terdiri atas berbagai kelompok etnis baik di antara penduduk pribumi maupun keturunan asing.
  3. jarak antara wilayah cukup jauh.
    Menurut Kluckhohn dan Kelly, budaya merupakan semangat hidup. Budaya merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar untuk kemudian menjadi pedoman dalam berperilaku.
Perwujudan budaya nasional dapat kita lihat dalam cara berpakaian, berbahasa, perilaku, dan peralatan.
Ada 4 (empat) dimensi yang bisa memperkuat integritas nasional, yaitu sebagai berikut:
  1. Pengalaman sejarah yang sama dan dapat bertindak sebagai kekuatan yang kohesif.
  2. Pemilikan simbul-simbul social budaya yang dirasakan sebagai milik bersama yang dapat memberikan identitas bagi negara-bangsa yang juga membedakannya dengan negara-bangsa yang  lain.
  3. Bahwa interaksi diantara kelompok social yang berbeda  di dalam negara-bangsa jugan akan mendorong tercapainya integritas nasional, khususnya diantara kelompok social yang memiliki berbagai perbedaan sosio-kultural. Dalam hal ini segala jenis mobilitas dan komunikasi antar daerah, termasuk di dalamnya komunikasi lewat kemaritiman, menjadi sangat penting.
  4. Ketergantungan antar daerah dan keseimbangan regional di dalam kemajuan ekonomi juga merupakan fondasi integritas nasional. Dalam hubungan ini pertumbuhan perkembangan ekonomi yang secara geografis tidak seimbang akan mendorong ke  arah proses disintegritas.
Dalam konsep integrasi, laut-laut dan selat yang berada di wilayah Indonesia merupakan penyatu. Demikian pula keragaman suku-suku bangsa, budaya, dan bahasa yang secara alami telah mengalami proses evolusi sejak migrasi bangsa Austronesia ribuan tahun yang lalu. Terintegrasinya kepulauan yang tersebar di garis khatulistiwa dan memiliki keragaman budaya daerah, bahasa, dan bentuk fisik tersebut menuju kesatuan politis merupakan proses yang sulit dan panjang. Untuk itu diperlukan keinginan, tekad, dan upaya suku-suku bangsa yang tinggal di kepulauan tersebut.
Lautan bukan sebagai pemisah, justru mempersatukan pulau-pulau. Suatu kenyataan,  Indonesia merupakan satu kesatuan politik yang mengikat beribu pulau dan berates suku bangsa menunjukkan adanyan perkembangan sejarah dinamika factor hubungan antar pulau, antar suku bangsa dan antar bangsa. Iklim juga demikian, memainkan peran yang sangat pentingdalam proses integrasi nasional. Pada tatanan laut dengan segala bentuk transportasinya, mampu menjadi sarana hubungan utama. Melalui hubungan laut para penguasa pribumi dari berbagai daerah di Indonesia dapat melakukan hubungan baik dengan pihak luar.
Pelayaran dan perdagangan antar pulau di kawasan Nusantara memiliki peran penting dalam proses integrasi bangsa Indonesia. Peranan tersebut dapat dilihat pada tiga hal penting. Pertama, pelayaran dan perdagangan antarpulau telah menghubungkan penduduk satu pulau dengan lainnya. Kedua, melalui pelayaran dan perdagangan antar pulau terjadi proses percampuran dan penyebaran budaya satu daerah terhadap daerah lainnya. Ketiga, dengan pelayaran dan perdagangan antarpulau proses integrasi bangsa mengalami percepatan.
Dengan adanya pelayaran dan perdagangan antar pulau terjadilah hubungan antar penduduk satu pulau dan pulau lainnya. Penduduk di ujung Nusantara bagian timur bisa berhubungan dengan penduduk yang tinggal di ujung Nusantara bagian Barat. Penduduk yang tinggal di kota-kota pelabuhan pulau-pulau Nusantara sebelah selatan, seperti Jawa dan Nusa Tenggara bisa berhubungan dengan penduduk yang berada di kota-kota pelabuhan Nusantara bagian utara, seperti Aceh, Malaka, Makassar, dan lain-lain.
Dalam pelayaran dan perdagangan tersebut laut memegang peranan yang sangat penting. Laut digunakan sebagai jalan bebas hambatan yang bisa digunakan oleh penduduk setiap pulau. Dengan demikian, laut Nusantara dan selat-selat yang memisahkan pulau-pulau tersebut bukan merupakan pemisah atau pembatas penduduk yang tinggal di satu pulau dengan penduduk yang tingggal di pulau lainnya. Laut merupakan jalan penghubung sekaligus sebagai pemersatu penduduk yang tinggal di kepulauan Nusantara. Hubungan pelayaran dan perdagangan antarpulau yang sangat ramai pada abad ke15-16 sebenarnya telah dirintis sejak zaman prasejarah dan diteruskan oleh zaman kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan Buddha.

 Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Pengertian integrasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pembawaan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat antara komponen-komponen dan lingkungan
  2. Perwujudan budaya nasional dapat kita lihat dalam cara berpakaian, berbahasa, perilaku, dan peralatan.
  3. Budaya merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses belajar untuk kemudian menjadi pedoman dalam berperilaku.
  4. Terintegrasinya kepulauan yang tersebar di garis khatulistiwa dan memiliki keragaman budaya daerah, bahasa, dan bentuk fisik tersebut menuju kesatuan politis merupakan proses yang sulit dan panjang
  5. Laut merupakan jalan penghubung sekaligus sebagai pemersatu penduduk yang tinggal di kepulauan Nusantara





Minggu, 14 April 2013

BAGIAN-BAGIAN dan MORFOLOGI IKAN





ICHTYOLOGI:
BAGIAN-BAGIAN dan MORFOLOGI IKAN


OLEH:


Furqon


105080400111032


Universitas Brawijaya


BENTUK BADAN IKAN


• GILIK MEMANJANG (SPT ULAR)


• PIPIH PANJANG (SPT PITA)


• COMPRESSED


• DEPRESSED


• BULAT (SPT BOLA)


à SECARA UMUM STREAM LINE (COMPRESSED)


PENGARUH BENTUK BADAN IKAN


• PERGERAKAN


• MENCARI MAKAN


• KECEPATAN BERENANG


• HABITAT (TEMPAT HIDUP)


BAGIAN-BAGIAN BADAN


TIGA BAGIAN UTAMA :


• KEPALAà MULUT TERUJUNG S/D PANGKAL SIRIP PECTORAL


• BADAN à PANGKAL SIRIP PECTORAL S/D PANGKAL SIRIP ANAL


• EKOR à PANGKAL SIRIP ANAL S/D PANGKAL SIRIP EKOR


BAGIAN-BAGIAN KEPALA IKAN


• DAGU (CHIN)


• RAHANG BAWAH (MANDIBULA)


• RAHANG ATAS BAGIAN DEPAN (PRE MAXILLA)


• RAHANG ATAS (MAXILLA)


• MATA à SELAPUT, TLG BWH MATA (SUB ORBITAL)


• TUTUP INSANG


BAGIAN-BAGIAN KEPALA IKAN BERTULANG RAWAN (ELASMOBRANCHII)


• Mulut


• Mata


• Lubang Hidung


• Celah insang (gill opening)


• Lubang penyemburan air (spiracle)


• gigi


KEPING TUTUP INSANG


• PRE-OPERCULUM (KEPING TUTUP INSANG DEPAN)


• OPERCULUM (TUTUP INSANG UTAMA)


• SUB-OPERCULUM (TUTUP INSANG BAWAH)


• MEMBRAN OPERCULUM (SELAPUT TUTUP INSANG)


• TULANG-TULANG TUTUP INSANG (BRANCHIOTEGALIS)


MERISTIK


• Meristik adalah penghitungan secara kuantitatif ciri-ciri (bagian tubuh) ikan, misalnya jumlah dan ukuran sirip.


• Meristik (ciri yang dapat dihitung) dapat digunakan untuk menggambarkan keterangan-keterangan spesies ikan, atau digunakan untuk identifikasi spesies yang belum diketahui.


• Ciri-ciri meristik selalu digambarkan dg angka-angka singkat yg disebut rumus meristik


MORPHOMETRIK


• Secara umum, berasal dari kata morph : bentuk, metron : pengukuran)


• Arti : mengukur panjang bagian-bagian tubuh ikan


• Manfaat : untuk mengelompokkan ikan


Bagian tubuh yang diukur


• TL (total length) : panjang total tubuh, jarak antara bag. Teranterior kepala s/d terposterior dari caudal


• FL (forked length) : jarak antara bag. Teranterior kepala dg lekukan ekor (forked)


• SL (standard length) : jarak antara bagian teranterior kepala dg pangkal ekor (batas terakhir ekor dpt digerakkan)


SIRIP IKAN


PADA IKAN TULANG SEJATI SIRIP TDR :
SIRIP DORSAL
SIRIP CAUDAL
SIRIP ANAL
SIRIP PECTORAL
SIRIP VENTRAL
SIRIP-SIRIP TAMBAHAN (FINLET)


SIRIP TAMBAHAN


• TERDIRI DARI DUA BAGIAN YAITU ANAL FINLET (DI BELAKANG A) & DORSAL FINLET (DI BELAKANG D)


• DI DEPAN D KADANG JG DILENGKAPI DURI-DURI


• DISEKITAR P KADANG JG TERDAPAT SISIK YG MELIPAT


• BBRP JENIS IKAN JG PUNYA SIRIP BERLEMAK (ADIPOSE FIN), EX: JAMBAL DI BELAKANG SIRIP DORSAL


Macam & bentuk mulut ikan
Terminal : membuka tepat di depan
Sub terminal inferior : membuka agak ke bawah (bibir atas lebih panjang dari yang bawah)
Sub terminal superior : membuka agak ke atas (bibir atas lebih pendek dari yang bawah)


Barbels (sungut)


• Sungut ganda (ikan sembilang, manyung)


• Sungut kembar (bijinangka, gulamah)


• Sungut tunggal (gulamah)


• Jari-jari lepas yg tumbuh memanjang seperti serabut (ray)


RUMBAI-RUMBAI /TENTACLE


• Rumbai-rumbai diatas mata (supraorbital cirrus)


• Rumbai-rumbai hidung (nasal cirrus)


• Rumbai-rumbai leher (nuchal cirri)


• Rumbai-rumbai tunggal diatas mata (supraorbital cirrus)


• Rumbai-rumbai dagu (mental cirrus)


ALAT PERNAPASAN TAMBAHAN